Senin, 30 November 2015

BATUAN BEKU



tugas geologi fisik dan dinamik

BAB 4 
BATUAN BEKU

                                                                                                                                                                 OLEH

NAMA  : TEDY HARIANTO SALAMA
    NIM     : 471415015



Dosen pengampuh
INTAN NOVIANTARI MANYOE, S.si., M.T


PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
GORONTALO











SUMMARY



       

Ahli geologi memisahkan batuan menjadi 3 kelas berdassarkan cara terbentuknya. Diantaranya yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Batuan beku terbentuk ketika cairan panas yang di sebut magma mengeras. Batuan sedimen terbentuk ketika terjadi endapan bebas, seperti pasir dan tanah liat mengalami sementasi membentuk batu keras/padat. Batuan metamorf terbentuk ketika batuan beku, batuan sedimen, atau batuan metamorf lain yang lebih tua berubah di akibatkan temperatur tinggi dan tekanan, atau berubah selama pengangkutan pegunungan. Siklus batuan (rock cycle) menunjukkan bahwa semua batuan berubah perlahan-lahan selama waktu geologi dari salah satu tipe batuan menjadi tipe batuan lainnya
        Tiga proses berbeda kenaikan temperatur, penurunan tekanan, dan penambahan air melelehkan bagian atmosfer bumi. Proses-proses ini menghasilkan jumlah magma yang luar biasa dalam tiga lingkungan geologi; pusat penyebaran (spreading centre), bulu mantel (mantle plume), dan zona penunjaman (subduction zones). Temperatur magma bevariasi dari sekitar 6000c sampai 14000c, hampir semua magma adalah magma silikat. Magma biasanya naik ke arah permukaan bumi dikarenakan kerapatannya lebih rendah di banding batuan disekitarnya.
        Batuan beku ekstrusif (vulkanik) terbentuk ketika magma tererupsi dan mengeras diatas permukaan bumi. Batuan beku intrusif (plutonik) terbentuk ketika magma mendingin dan mengeras dibawah permukaan. Batuan plutonik memiliki cirri khas dengan tekstur butiran yang sedang sampai kasar, sedangkan batuan vulkanik umumnya memiliki tekstur butiran yang sangat halus. Sebuah porfiri (porphyry) terdiri dari Kristal-kristal besar yang di ikat oleh matriks berbutiran halus
     Ada 2 batuan beku yang kebanyakan terdapat di kerak bumi, yaitu granit yang meliputi sebagian kerak benua, dan basal yang mencakup kerak samudera. Bagian mantel atas disusun oleh peridotif
     Batuan beku di klasifikasikan dan dinamai berdasarkan tekstur dan komposisimineralnya. Batu mafik (mafic) mengandung silika dengan jumlah rendah, tinggi kandungan besi dan magnesium, dan berwarna gelap, dan batu mafik pada umumnya adalah basal. Batu felsik (felsic) tinggi kandungan feldspar dan silikon, rendah kandungan besi dan magnesium, dan berwarna cerah. Batu pertengahan (intermediate) memiliki komposisi dan warna yang terletak diantara batu malfik dan felsik. Batu pertengahan (intermediate) yang umum adalah andesit. Batu ultramalfik memiki kandungan silikon dan aluminium yang terendah, dan kandungan dari magnesium dan besi. Peridotit, batu ultramalfik, sangat langkah di kerak bumi namun melimpah di bagian mantel
                Magma selalu memilki kandungan silika yang lebih tinggi dibanding batuan yang meleleh untuk menghasilkan mereka, sesuai dengan fenomena pelehlehan sebagian (partial melting).











KATA KUNCI



·         Magma          : batuan cair yang terbentuk didalam bumi.
·         Batuan beku  : batu yang terbentuk dari magma yang membeku.
·         Batuan sedimen : batuan yang terbentuk ketika endapan mengalami proses litifikasi.
·         Batuan metamorf : batuan yang terbentuk  ketika batuan beku, sedimen atau metamorf      lainnya mengkristal kembali akibat dari penaikan suhu, peningkatan tekanan, perubahan kimia, dan/atau deformasi.
·         Siklus batuan : rangkaian kejadian dimana batuan mengalami penghancuran, pengangangkatan, dan pembentukkan kembali akibat proses geologi.
·         Pelelehan tekanan rendah : pelelehan batuan dan menghasilkan formasi magma yang diakibatkan oleh penurunan tekanan pada suhu yang konstan.
·         Titik panas : titik pusat vulkanik yang terl etak tepat di atas bulu mantel (mantle plume).
·         Batuan beku ekstrusif : batuan beku yang terbentuk dari material yang tererupsi kepermukaan bumi.
·         Batuan vulkanik : batuan yang terbentuk ketika magma tererupsi, mendingin dan mengeras kurang dari atau sama dengan satu kilometer dari permukaan bumi.
·         Batuan beku intrusif : batuan beku yang terbentuk dari magma yang mengeras didala bumi.
·         Batuan plutonik : batuan yang tebentuk beberapa kilometer dibawah permukaan bumi.
·         Porfiri (porphyry) : batuan beku yang mengandung Kristal yang besar didalam matriks butiran-butiran halus pada batuan beku.
·         Phenocryist : Kristal awal yang besar didalam matriks halus pada batuan beku.
·         Obsidian : batuan vulkanik berwarna gelap dan bertekstur kaca, biasanya tersusun atas komposisi rhyolit.
·         Batuan felsik : tipe batuan beku yang kaya kandungan mineral feldspar dan silika.
·         Batuan mafik : tipe batuan beku yang kurang kandungan mineral feldspar dan silika, dan mengandung banyak mineral besi dan magnesium.
·         Batuan ultramafik : tipe batuan beku yang kosentrasi mineral besi dan magnesiumnya paling banyak.
·         Batuan pertengahan : Tipe batuan yang kandungan mineral feldspar dan silika dengan besi dan magnesiumnya seimbang.
·         Dataran tinggi basal : rangkaian aliran lava basal horizontal yang tertekan dengan cepat untuk menutupi sebuah kawasan besar di permukaan bumi.
·         Pelelehan sebagian : Proses di mana batuan silikat hanya meleleh sebagian akibat panas, untuk membentuk magma yang kaya silikan di banding batuan aslinya.





 Referensi : Thompson & turk introduction physical Geology










  

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar